bahasa nias selamat datang
GraduateProgram South Nias, Z Selamat Datang. Graduate Program South Nias, nias join with google online lectures program, ri no 20 th 2003 on national education system sisdiknas in. As to solve problems and develop their knowledge graduates, and appropriate for the employee so that students remain. 10145 see all enhance revenue or obtaining new
Barat Datang, kabupaten, Nias, resmi, Selamat, Website Edit This Image was ranked 7 by keyword Kabupaten Nias Barat, You will find this result at BING. IMAGE META DATA FOR Selamat Datang ke Website Resmi Kabupaten Nias Barat\'s IMAGE
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. March 24th, 2007 by nias in 68 Komentar 1 katharina manullang Says October 2nd, 2020 at 418 am apa bahasa niasnya jujur dari dulu aku suka pada mu >> Sindruhu, i’otarai föna omasido khöu. atau ma zui >>> Sindruhu, i’oroi föna omasido ndra’ugö. atau ma zui Tenga fayagu, i’otarai föna omasido khöu. 2 ari Hia Says May 7th, 2019 at 517 am Apa bahasa nias ongkos? >> Okosi 3 Elisa Says December 23rd, 2018 at 154 am Bahasa Nias pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi?? >>> “Ba mböröta ifazökhi Lowalangi mbanua si yaŵa, awö danö.” 4 Rijal Says November 13th, 2018 at 1237 pm E ma, omasido mangawuli ba khõda. Omasido owulo khõda bakha ba nomo. Ta’a endromi simane meso ndao ba ngaimi. Omasido owulo ba fawude khõra nakhigu. Omasido mõi ta’alui makeke ba luaha. E ma, bõi mofõkhõ ami ba da’õ he. 5 Siti faridah Says August 27th, 2018 at 754 pm Kak tolong terjemahin bahasa indonesia dong Le mei ami bagereja >>> Seharusnya ditulis Lö möi ami ba Gereja > Kalian tidak pergi ke Gereja. Naya uge bos hawisa >> Na ya’ugö bos, hewisa? >> Kalau kamu bos, gimana? Fagele mane bos lee >> Fagölö manö bos, le >> Sama ajalah bos Heso gasaha baya >> Hezo ga Saha, baya ? >> Di mana si Saha, paman? Mere >> Mörö — tidur Habakos sondauge baya >> Hezo kos ndra’ugö, baya? >> Kos di mana, paman? Ba kos nda kakak >> Di kos orang kakak Hamanga baya >> kurang jelas, mungkin No manga’ö baya? >> Paman sudah makan? Noe we baya indonie >> Noa wö baya, indomie >> Sudah paman, indomie Ami daegai baya >> Ami da’ö göi, baya >> Enaklah itu, paman Ea baya >> Ya”ia baya – Ia, pamam. Nosiga2ami he mbie >> No siga-siga ami he mbe’ö >> CCake-cakep kalian, ya kemanakan. Tolong kak terjemahkan 6 Siti hardiyanty Says August 7th, 2018 at 415 pm Klo boleh tau arti dari falukha khe aniha ble… >> kurang jelas, mungkin maksudnya falukha khö haniha ba le? — Bertemu dengan siapa ya? Dan aniha niha nia? >> Mungkin maksudnya Da’a nihania? — Ini orangnya? 7 Eswy Says April 23rd, 2018 at 120 am min. tolong artiin bahasa ini dong. lou’ila aefa da’o sae mayaia khomo yaho’ >> Lö u’ila. Aefa da’ö sa’e ma ya’ia khömö ya hö. >> Gak tahu. Habis itu, mungkin kau yang benar. Kalimat ini menunjukkan rasa menyerah atau kesal, kalau lawan bicara tetap bertahan pada pendapatnya. 8 Josua Says March 27th, 2018 at 222 pm Arti ya’ia khou apa ua >>> Bahasa gado-gado, kata-kata li niha dicampur dengan kata bahasa Indonesia … untuk lucu-lucuan. 9 Fidelis Says December 12th, 2017 at 1109 pm Talange >> Talangö — Kepinding. 10 Hairul Says December 3rd, 2017 at 438 pm Saya mw tanya ka.,, kalo arti nya. salua moroi bambawa pasti soroi badodo >>> Salua moroi ba mbawa pasti soroi ba dödö — Yang keluar dari mulut yang terucap / diucapkan pasti berasal dari dalam hati. >> pasti – dalam bahasa Nias lö tola ĺö; tatu laudakha tagogohe waaurida jamosana., >>> la’ua, da tagogohe wa’aurida zamösana mungkin lebih tepat >>> la’ua, da tazago wa’aurida zamösana — biarlah, mari kita menjaga kehidupan masing-masing mksih seblm nya >>> sama-sama. 11 heru Says October 14th, 2017 at 254 pm Ini sapa >>> haniha da’a 12 Ferius Tafonao Says August 2nd, 2017 at 155 pm Ini artinya apa ya dugala/jugala dia sejenis tumbuhan 13 Ferius Tafonao Says August 2nd, 2017 at 148 pm Dugala >>> Tugala – cekala. Tugala mengalami mutasi awal menjadi dugala dalam kalimat. Ami ae dugala da’a Enak cekala ini. 14 nani Says July 27th, 2017 at 503 pm Tolong artiin lirik ini donk, makasih ••••••••••••••••••••••••• Ufaehagö khöu nösi dödögu >>> kuungkapkan padamu isi hatiku Sioroi dödögu akhigu >>> Dari hatiku, adikku Khöu wa’omasigu silö’awuwu >>> Padamu cintaku, yang tak pudar Heso zimöi mama’udu >>> Walau ada yang mengadudomba U’ila nösi dödöu ga’agu >>> Aku tahu isi hatimu, bang Sioroi dödömö ba khögu >>> perhatianmu untukku dari hatimu Meno ötutunö nösi dödöu khögu >>> Setelah engksu tuturkan isi hatimu padaku Tödöda ta’orudu >>> Kita satukan hati Ref Data’ölini wa’omasida sino tahalö >>> Mari kita pagari jaga kasih kita Angetula dödö Salua ma’ökhö >>> putusan hati hari ini Enaö löniha bö’ö Sedöna möi mamambambö >>> agar tiada orang lain yang memisahkan Fa’omasida si no irai tafaehagö >>> Kasih yang pernah kita ungkapkan 15 Yulius Mend Says April 13th, 2017 at 413 am Kalao penyakit Buru apa bahasa indonesia?…..Kalo tahu nama-nama penyakit dalam bahasa nias/Indonesia…minta bantu kirimkan. Thanks 16 al Says April 11th, 2017 at 314 pm Yaia sae na oya somasi khomo we sorugo dania nahau labe’e. Artinya apa bg?? 17 Muhammad Rizky Says February 6th, 2017 at 306 am Admin. Tolong bantu dong. Terjemahkam kata kata ini ke bahasa nias”Hati hati kawan di perjalanan. Semoga sampek tujuan dengan selamat” Di tunggu jawabannya. Thanks 🙂 18 Wingga Says January 23rd, 2017 at 916 am Tolong kakak. Kasi tau dong apa ini artinua. Mane ndaaga badaa turia sisekhi mane Pages 1 [2] Show All Sign My Guestbook
Juni 14, 2020 Dalam Bahasa Nias, banyak ungkapan untuk mengucapkan selamat datang maupun sampai bertemu kembali sesuai dengan dialek umum, untuk mengucapkan selamat datang kepada seseorang, Ya'ahowu adalah ungkapan yang sangat populer dan dianggap sangat Ya'ahowu memiliki banyak terjemahan berdasarkan konteks pembicaraan penutur maupun pendenganrnya. Ungkapan tersebut dapat dituturkan kepada seseorang yang belum maupun yang telah dikenal dengan segala Istilah Ya'ahowuSecara etimologi, istilah Ya'ahowu berasal dari dua kata isolek Nias yaitu "ya" dan "ahowu". "Ya" berarti "semoga" dan "ahowu" berarti "terlihat penuh berkat". Sedangkan secara gramatikal, mereka terdiri dua kelas kata yang berbeda pula. Ya tergolong kelas kata adverbia kata keterangan, sedangkan ahowu berada dalam kelas adjektiva kata sifat. Kata benda dari Ahowu yaitu howuhowu yang artinya berkat/anugrah, sedangkan kata kerjanya adalah fahowu'ö artinya berkati. Selain itu, apabila verba kata kerja fahowu'ö digunakan dalam kalimat pasif, maka akan berubah menjadi tefahowu'ö artinya diberkati/dikuduskan.Dengan demikian, Ya'ahowu dapat diartikan secara literal "semoga terlihat penuh berkat". Biasanya, penutur bahasa Nias memaknainya secara pragmatis dalam percakapan sehari-hari sehingga menjadi lebih populer di kalangan pragmatis, Ya'ahowu dapat dimaknaiSelamat pagi,Selamat siang,Selamat sore,Selamat malam,Selamat datang,Senang bertemu dengan anda,Senang berkenalan dengan anda,Salam kenal,Sampai bertemu kembali / sampai jumpa,Semoga terberkati,Semoga damai besertamu,Semoga selamat dan bahagia, hal yang paling penting untuk diketahui bahwa ketika penutur isolek Nias mengucapkan kata Ya'ahowu, tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan salam damai dengan harapan baik yang penuh kasih. Lalu, apakah hanya kata ya'ahowu yang bisa diucapkan untuk menyampaikan selamat datang dan sampai bertemu kembali dalam bahasa Nias? Tidak. Berikut akan dijelaskan lebih lengkap tentang salam pertemuan atau perpisahan dalam bahasa Nias. Hal ini bertujuan untuk membantu para penutur asing mengetahui cara mengucapkan selamat datang atau sampai jumpa kepada orang Pertemuan dalam Bahasa NiasSelain Ya'ahowu, salam pertemuan dapat dituturkan dengan beberapa cara berikut ini1. Ya'ahowu we'asomi Ungkapan tersebut bermakna selamat datang yang dipopulerkan oleh penutur di bagian Utara dan Barat kepulauan Nias. Tetapi ini ditujukan kepada pendengar atau objek yang lebih dari satu orang jamak. Yang jelasnya, ya'ahowu we'asomi dapat diartikan lebih lengkap "Selamat datang diucapkan kepada kalian".Ungkapan ini tergolong umum, namun kurang menarik. Biasanya, dalam tradisi Nias, untuk menyampaikan sambutan yang dianggap lebih sopan, mereka cenderung menggunakan panggilan kepada orang yang dituju. Misalnya, jika dalam konteks tersebut yang datang adalah laki-laki dan perempuan yang lebih dari satu orang, mereka cenderung mengucapkannya Ya'ahowu we'asomi, ama / ina selamat datang, para bapak/ibu.Contoh lainnya untuk tamu yang berjumlah lebih dari satu orangYa'ahowu we'asomi, ga'a Selamat datang, abang-abangYa'ahowu we'asomi, nakhi Selamat datang, adik-adikYa'ahowu we'asomi, dua Selamat datang, kakekYa'ahowu we'asomi, gawe Selamat datang, nenekYa'ahowu we'asomi, baya Selamat datang, pamanAkan tetapi, dalam dialek selatan telukdalam dan wilayah sekitar, termasuk pulau-pulau batu sedikit berbeda walaupun maknanya sama. Berikut variasi ungkapan berdasarkan contoh di atasYa'ahowu ve'asomi, ama/ina Selamat datang, para bapak/ibuYa'ahowu ve'asomi, ka Selamat datang, abang-abang /kakakYa'ahowu ve'asomi, khi Selamat datang, adik-adikYa'ahowu ve'asomi, dua Selamat datang, kakekYa'ahowu ve'asomi, awe Selamat datang, nenekYa'ahowu ve'asomi, sibaya /baya Selamat datang, paman2. Ya'ahowu we'asomöUngkapan ini bermakna Selamat datang. Ini ditujukan kepada seseorang tunggal. Ungkapan ini dipopulerkan oleh penutur bahasa Nias dialek utara termasuk Gunungsitoli, Nias Utara, dll.ContohnyaYa'ahowu we'asomö, ga'a Selamat datang, abang/kakakYa'ahowu we'asomö, nakhi Selamat datang,adikYa'ahowu we'asomö, dua Selamat datang, kakekYa'ahowu we'asomö, gawe Selamat datang, nenekYa'ahowu we'asomö, baya Selamat datang, pamanYa'ahowu we'asomö, ama Selamat datang, pakYa'ahowu we'asomö, ina Selamat datang, buSedangkan penutur dialek selatan akan mengucapkannya seperti berikutYa'ahowu ve'asou, ka Selamat datang, abang/kakakYa'ahowu ve'asou, khi Selamat datang,adikYa'ahowu ve'asou, dua Selamat datang, kakekYa'ahowu ve'asou, awe Selamat datang, nenekYa'ahowu ve'asou, baya Selamat datang, pamanYa'ahowu ve'asou, ama Selamat datang, pakYa'ahowu ve'asou, ina Selamat datang, bu3. No so amiUngkapan tersebut bermakna selamat datang yang dipopulerkan oleh penutur bahasa Nias dengan dialek utara. No so ami memiliki keserasian makna dengan Ya'ahowu we'asomi. Dituturkan kepada orang yang berjumlah lebih dari satu jamak.ContohNo so ami, ga'a Selamat datang, abang-abang/ kakakNo so ami, nakhi Selamat datang, adik-adikNo so ami, dua Selamat datang, kakekNo so ami, gawe Selamat datang, nenekNo so ami, baya Selamat datang, pamanNo so ami, ama/ina Selamat datang, para bapak/ibuSedangkan untuk dialek selatan, sebagai berikutMa so mi, ka Selamat datang, abang-abangMa so mi, khi Selamat datang, adik-adikMa so mi, dua Selamat datang, kakekMa so mi, awe Selamat datang, nenekMa so mi, sibaya / baya Selamat datang, pamanMa so mi, ama/ina Selamat datang, para bapak/ibu4. No so'öNo so'ö bermakna Selamat datang. Ini ditujukan kepada seseorang tunggal. Ungkapan ini dipopulerkan oleh penutur bahasa Nias dialek utara termasuk Gunungsitoli, Nias Utara, dll.ContohNo so'ö, ga'a Selamat datang, abang/ kakakNo so'ö, nakhi Selamat datang, adikNo so'ö, dua Selamat datang, kakekNo so'ö, gawe Selamat datang, nenekNo so'ö, baya Selamat datang, pamanNo so'ö,, ama/ina Selamat datang, bapak/ibuDalam dialek selatanMa so ndraugö, ka Selamat datang, abangMa so ndraugö, khi Selamat datang, adikMa so ndraugö, dua Selamat datang, kakekMa so ndraugö, awe Selamat datang, nenekMa so ndraugö, sibaya / baya Selamat datang, pamanMa so ndraugö, ama/ina Selamat datang, bapak/ibuSalam Perpisahan dalam Bahasa NiasYa'ahowu dapat digunakan untuk menyampaikan salam perpisahan dalam bahasa cara lain untuk mengucapkan sampai bertemu kembali sesuai dengan dialek utara1. Toröi amiToröi ami bermakna sampai jumpa / sampai bertemu lagi. Salam ini ditujukan kepada orang yang berjumlah lebih dari satu / ami, ga'a Sampai bertemu kembali, abang/kakakToröi ami, nakhi Sampai bertemu kembali, adikToröi ami, dua Sampai bertemu kembali, kakekToröi ami, gawe Sampai bertemu kembali, nenekToröi ami, baya Sampai bertemu kembali, pamanToröi ami, ama Sampai bertemu kembali, pakToröi ami, ina Sampai bertemu kembali, buSedangkan dalam dialek selatan, sedikit berbedaToröi mi, ka Sampai bertemu kembali, abang/kakakToröi mi, khi Sampai bertemu kembali, adikToröi mi, dua Sampai bertemu kembali, kakekToröi mi, awe Sampai bertemu kembali, nenekToröi mi, sibaya/baya Sampai bertemu kembali, pamanToröi mi, ama Sampai bertemu kembali, pakToröi mi, ina Sampai bertemu kembali, buatauToröi mi, ka e Sampai bertemu kembali ya, abang/kakakToröi mi, khi e Sampai bertemu kembali ya, adikToröi mi, dua e Sampai bertemu kembali ya, kakekToröi mi, awe e Sampai bertemu kembali ya, nenekToröi mi, sibaya/baya e Sampai bertemu kembali ya, pamanToröi mi, ama e Sampai bertemu kembali ya, pakToröi mi, ina e Sampai bertemu kembali ya, bu2. Toröi'öToröi'ö berarti sampai bertemu kembali atau sampai jumpa lagi. Ungkapan ini hanya dituturkan kepada satu dialek utaraToröi'ö, ga'a Sampai bertemu kembali, abang/kakakToröi'ö, nakhi Sampai bertemu kembali,adikToröi'ö, dua Sampai bertemu kembali, kakekToröi'ö, gawe Sampai bertemu kembali, nenekToröi'ö, baya Sampai bertemu kembali, pamanToröi'ö, ama Sampai bertemu kembali, pakToröi'ö, ina Sampai bertemu kembali, buDalam dialek selatanToröi ndraugö, ka Sampai bertemu kembali, abang/kakakToröi ndraugö, khi Sampai bertemu kembali, adikToröi ndraugö, dua Sampai bertemu kembali, kakekToröi ndraugö, awe Sampai bertemu kembali, nenekToröi ndraugö, sibaya Sampai bertemu kembali, pamanToröi ndraugö, ama Sampai bertemu kembali, pakToröi ndraugö, ina Sampai bertemu kembali, buatauToröi ndraugö, ka e Sampai bertemu kembali ya, abang/kakakToröi ndraugö, khi e Sampai bertemu kembali ya, adikToröi ndraugö, dua e Sampai bertemu kembali ya, kakekToröi ndraugö, awe e Sampai bertemu kembali ya, nenekToröi ndraugö, sibaya e Sampai bertemu kembali ya, pamanToröi ndraugö, ama e Sampai bertemu kembali ya, pakToröi ndraugö, ina e Sampai bertemu kembali ya, bu3. Yafalukha ita zui ba ginötö si so fönaYafalukha ita zui ba ginötö si so föna artinya sampai jumpa lagi di lain waktu. Ungkapan ini dipopulerkan oleh penutur dialek utara bahasa Nias. 4. Dafalakhi sui ba naluo si so fönaDafalakhi sui ba naluo si so föna artinya sampai jumpa lagi di lain waktu. Ungkapan ini dipopulerkan oleh penutur bahasa Nias berdialek selatan, termasuk pulau-pulau batu Batu Islands.PenutupDengan salam pertemuan dan perpisahan dalam bahasa Nias yang telah dijelaskan di atas, penutur bahasa non-Nias dapat dengan mudah memahami apa saja ungkapan yang sesuai untuk mengatakan Selamat datang atau sampai bertemu kembali kepada orang bermanfaat.
Knowing how to say hello in Malaysia based on the time of day will help you break the ice with locals in a fun way while traveling in Malaysia. To say hello in Malay, begin with the word selamat sounds like "suh-lah-mat" and add the corresponding time-based greeting to the end of it selamat pagi sounds like "pag-ee" for morning, selamat tengah hari sounds like "teen-gah har-ee" for early afternoon, selamat petang sounds like "puh-tong" for late afternoon, and selamat malam sounds like "mah-lahm" for evening. Although a simple "hi" or "helo" local spelling will work fine, practicing the greetings they use shows that you have an interest in learning a bit about the local culture. Because of the cultural diversity, most of the people in Malaysia with whom you interact will speak and understand English well. Everyone certainly knows what "hello" means. Regardless, basic greetings in Bahasa Malaysia are easy to learn. Unlike other languages such as Thai and Vietnamese, the Malaysian language is not tonal. The rules of pronunciation are very predictable and straightforward. Making life even easier, Bahasa Malaysia implements the classical Latin alphabet so familiar to English speakers. The Malaysian Language The Malaysian language, often referred to as Bahasa Malaysia, Malay, or simply "Malaysian," is similar to Bahasa Indonesia in many ways and is understood in neighboring countries such as Indonesia, Brunei, and Singapore. Locally, the language is commonly referred to simply as "Bahasa." Bahasa means "language" and is often used standalone when referring to the entire family of similar Malay languages spoken in Southeast Asia. Malay Bahasa Melayu and variations are spoken by over 290 million people in Malaysia, Indonesia, Brunei, and Singapore. It's also used in parts of the Philippines and the southern part of Thailand. The words you learn in this flexible language will come in handy all over the region! A country as diverse as Malaysia will inevitably be home to many dialects and variations of the local language, particularly the farther you travel from Kuala Lumpur. The local dialects in Borneo won't sound very familiar at all. Not everyone you meet speaks the same flavor of Bahasa Malaysia. Pronunciation in Bahasa Malaysia Unlike in English, vowel pronunciation in the Malaysian language generally, loosely follows these simple guidelines A — sounds like "ah"E — sounds like "uh"I — sounds like "ee"O — sounds like "oh"U — sounds like "ew" Saying Hello As in Indonesia, you say hello in Malaysia based on the time of day. Greetings correspond with morning, afternoon, and evening, although there aren't really hard guidelines for what time to switch over. All greetings in Malaysia begin with the word selamat sounds like "suh-lah-mat", which also means "safe." Selamat is then followed with the appropriate phase of the day Good Morning Selamat pagi sounds like "pag-ee"Good Afternoon Selamat tengah hari sounds like "teen-gah har-ee"Good Afternoon/Evening Selamat Petang sounds like "puh-tong"Good Night Selamat Malam sounds like "mah-lahm" As with all languages, formalities are often simplified to save effort. Friends will sometimes greet each other by dropping the selamat and offering a simple pagi — the equivalent of greeting someone with "morning" in English. You'll also sometimes hear people shortening a greeting by simply just saying selamat. Note Selamat siang good day and selamat sore good afternoon are more commonly used when greeting people in Bahasa Indonesia, not the Malaysian language—although they will be understood. Times of Day for Greetings Even locals from different parts of Malaysia differ in their usage, so don't worry too much about when afternoon officially fades into evening. If you guess wrong, someone will probably reply with the correct greeting. Informally, you should use selamat pagi good morning until the sun is getting really hot, around 11 or noon. After that, switch to selamat tengah hari good afternoon. After the sun has peaked, maybe around 3 you can switch to selamat petang good late afternoon or evening. Use selamat malam good night when you are leaving at night or going to sleep. Generally speaking, Malaysians don't greet each other with selamat malam. You can continue to say selamat petang even at night until retiring for the day. The Catchall Greeting If all else fails or you are unsure about the time of day, a simple "hello" will work throughout Malaysia. Generic greetings such as "hi" or "hello" aren't formal, but locals will often use them when greeting friends and familiar people. You'll have more fun and be more polite by greeting people using one of the standardized greetings that are based on time of day. Continuing the Conversation After you say hello in Malaysia, be polite and ask how someone is doing. As in English, asking someone "how are you?" can also double as a greeting if you want to forego deciding on the time of day. How are you? apa kabar sounds like "apah ka-bar" Ideally, their response will be kabar baik sounds like "ka-bar bike", which means "fine" or "well." You should respond with the same if asked apa kabar? Saying baik twice is another way to indicate that you are doing just fine. If someone replies to your apa kabar? with tidak baik sounds like "tee-dak bike" or anything else that begins with tidak, they may not being doing so well. Other Potential Greetings When entering or returning, you could potentially hear these friendly greetings in Malaysia Welcome selamat datangWelcome back selamat kembali Saying Goodbye The expression for goodbye depends upon who is staying and who is leaving Goodbye if you are the one leaving selamat tinggal sounds like "teen-gahl"Goodbye if the other person is leaving selamat jalan sounds like "jal-lan" In the context of goodbyes, tinggal means "stay" and jalan means "travel." In other words, you are telling someone to have a good/safe stay or a good/safe travel. For a fun way to say goodbye to a friend, use jumpa lagi sounds like "joom-pah lah-gee", which means "see you around" or "meet again." Sampai jumpa sounds like "sahm-pie joom-pah" will also work as a "see you later," but it's more commonly heard in Indonesia. Saying Goodnight Ordinarily, you would say selamat malam at the end of the day when leaving or going to bed. When actually going to sleep, you can say the final goodnight with selamat tidur. The word tidur means "sleep." Goodnight selamat tidur sounds like "tee-dur"
140 Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah yang Sering Digunakan Beserta Artinya – Indonesia merupakan negara dengan jumlah bahasa daerah yang sangat banyak. Dengan jumlah 726 bahasa daerah dari seluruh suku dan etnis, Indonesia menempati posisi kedua sebagai negara dengan jumlah bahasa terbanyak setelah Papua Nugini. Kosakatanya pun sangat beragam, ada yang sangat sering digunakan dan ada yang sama sekali tidak diketahui oleh orang selain pengguna bahasa itu sendiri. Nah, kali ini Mamikos akan membagikan beberapa kosakata bahasa di berbagai daerah yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia serta artinya. Informasi Terbaru Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah yang Sering DigunakanDaftar IsiInformasi Terbaru Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah yang Sering DigunakanBahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di IndonesiaDaftar Lengkap Kosakata Bahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia Serta Artinya Daftar Isi Informasi Terbaru Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah yang Sering Digunakan Bahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia Daftar Lengkap Kosakata Bahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia Serta Artinya Sebagai negara dengan suku dan etnis yang sangat beragam, negara Indonesia tentunya memiliki keragaman bahasa daerah selain bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional. Meskipun hanya ada 34 provinsi, nyatanya negara ini memiliki 726 bahasa yang digunakan oleh setiap penduduk dari masing-masing suku dan etnis. Beberapa kosakata bahasa di berbagai daerah tersebut sering digunakan dan mungkin akan berguna jika kamu mengunjungi daerah tersebut. Simak informasi seputar daftar lengkap kosakata bahasa di berbagai daerah yang telah Mamikos himpun berikut ini. Bahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia Seperti yang sudah Mamikos sebutkan di atas, Indonesia memiliki 726 bahasa daerah yang telah tercatat secara resmi. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak sepuluh bahasa daerah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahasa Jawa menjadi bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan jumlah total penuturnya 100 juta jiwa. Berikut ini adalah 10 bahasa daerah yang paling banyak digunakan di Indonesia beserta dengan jumlah penuturnya. Bahasa Jawa jiwa Bahasa Sunda jiwa Bahasa Madura jiwa Bahasa Minang jiwa Bahasa Musi jiwa Bahasa Bugis jiwa Bahasa Banjar jiwa Bahasa Aceh jiwa Bahasa Bali jiwa Bahasa Betawi jiwa Daftar Lengkap Kosakata Bahasa Daerah yang Paling Banyak Digunakan di Indonesia Serta Artinya Nah, selanjutnya Mamikos akan membagikan beberapa kosakata bahasa di berbagai daerah yang sering digunakan serta artinya dalam bahasa Indonesia. Kata-kata berikut ini mungkin akan sangat berguna ketika kamu pergi ke daerah tertentu baik itu untuk berlibur maupun untuk urusan lainnya. Kamu bisa menggunakan kosakata bahasa di berbagai daerah berikut untuk meminta tolong, berterima kasih, atau yang lainnya. Berikut daftar lengkapnya. Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Terima Kasih Kosakata bahasa di berbagai daerah berikut bisa kamu gunakan untuk mengucap “terima kasih” kepada orang lain. Bahasa Aceh sabah; teurimong geunaseh; brejen Bahasa Batak mauliate; bujur Bahasa Lampung teghemo kasih; teghima kasih; njengkepi parikan; nerima nihan Bahasa Bangka makaseh Bahasa Nias saohagölö Bahasa Natuna terime kaseh Bahasa Sunda hatur nuhun Bahasa Jawa suwun; matur nuwun; kasuwun Bahasa Malang matur suwun Bahasa Madura mator sekelangkong; keso’on Bahasa Bali matur suksma Bahasa Manggarai tiba teing; walidi’a Bahasa Sasak tampi asih Bahasa Bima tarima kasih Bahasa Dayak Maanyan tarima kasih Bahasa Dayak Randuk makaseh Bahasa Dayak Ngaju tarima kasih Bahasa Dayak Kenyah tarima kasih Bahasa Manado makase Bahasa Minahasa makapulu sama’ Bahasa Gorontalo odu’olo Bahasa Banggai tinatauan Bahasa Buol terima kasih Bahasa Mamuju tarima kasi’ Bahasa Mandar tarima kasi’ Bahasa Wolio tarima kasi Bahasa Wakatobi tarima kasi Bahasa Kendari tarima kasih Bahasa Luwu/Palopo kurru sumanga’ Bahasa Toraja kurre sumanga’ Bahasa Bugis kurru sumange; tarima kasi’ Bahasa Makassar tarima kasi’ Bahasa Ternate sukur dofu-dofu Bahasa Tidore sukur dofu Bahasa Ambon tarima kasih; dangke Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Mengucapkan Maaf Nah, kalau kamu berbuat kesalahan dan hendak mengucapkan kata “maaf”, kamu bisa pakai salah satu kosakata bahasa di berbagai daerah yang berikut ini. Bahasa Aceh meuah; meuampon Bahasa Batak santabi; marpanganju; maaphon Bahasa Lampung mahap Bahasa Bangka maaf Bahasa Nias bologö dödöu Bahasa Natuna maaf Bahasa Sunda punten; hapunten; hampura Bahasa Jawa nyuwun pangapura Ngoko; pangapunten Krama; sepurané Ngoko Bahasa Malang sepurane Bahasa Madura seporanah; glenon; amit Bahasa Bali ampura; sinampura; nunas lugra; ngidih pelih Bahasa Manggarai neka rabo Bahasa Sasak agung ampure; ampurayan Bahasa Bima kangampu Bahasa Dayak Maanyan ampun; maaf Bahasa Dayak Randuk maaf Bahasa Dayak Ngaju laku maaf Bahasa Dayak Kenyah maap Bahasa Manado maaf Bahasa Minahasa ampung Bahasa Gorontalo mohile ambungu; bolo maapu Bahasa Banggai tebea Bahasa Buol ambun Bahasa Mamuju a’dampangang Bahasa Mandar adappanganga’ Bahasa Wolio maafu Bahasa Wakatobi melu maafu Bahasa Kendari tabe mi Bahasa Luwu/Palopo paddampangan Bahasa Toraja tabe’; pagarri; paramisi Bahasa Bugis addampengika’ Bahasa Makassar pamopporang Bahasa Ternate tabea Bahasa Tidore lahi maaf Bahasa Ambon parmisi Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Meminta Tolong Kamu sedang butuh bantuan saat berlibur ke daerah tertentu? Kosakata bahasa di berbagai daerah di bawah ini bisa kamu gunakna untuk mengatakan “tolong” kepada penduduk di daerah tersebut. Bahasa Aceh tulong Bahasa Batak urupi; siamunmi; sampat Bahasa Lampung tulung Bahasa Bangka tulong Bahasa Nias tolo Bahasa Natuna tulung; tulong Bahasa Sunda tulung Bahasa Jawa nyuwun; njaluk tulung Bahasa Malang tulung Bahasa Madura nyo’on tulung Bahasa Bali ngidih tulung; diolas Bahasa Manggarai campe Bahasa Sasak tunas tulung Bahasa Bima kanembak; inga Bahasa Dayak Maanyan awat Bahasa Dayak Randuk talau Bahasa Dayak Ngaju laku dohop Bahasa Dayak Kenyah me’bo Bahasa Manado tolong Bahasa Minahasa tulung Bahasa Gorontalo mohile turungi Bahasa Banggai tabe Bahasa Buol tuyung Bahasa Mamuju kadulu Bahasa Mandar tulunga’ Bahasa Wolio tulungi Bahasa Wakatobi melu tullu Bahasa Kendari tolong mi Bahasa Luwu/Palopo melaku tulung Bahasa Toraja tolong Bahasa Bugis tulung; ewaika’ Bahasa Makassar appala’ tulunga’; tolonga; ammali; ambali Bahasa Ternate tolong Bahasa Tidore bantu Bahasa Ambon tolong Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Selamat Pagi Kalau untuk mengucapkan “selamat pagi”, kamu bisa gunakan beberapa kosakata bahasa di berbagai daerah berikut ini. Bahasa Aceh seulamat beungoh Bahasa Padang selamek pagi Bahasa Jawa sugeng enjing Bahasa Sunda wilujeng enjing Bahasa Banjar selamat bisukan Bahasa Minang selemat pagi Bahasa Damal, suku asal Papua amole Bahasa Bengkulu pueng tu pagi Bahasa Moi, suku asal Papua lawobok Bahasa Bugis Makassar salama’ bari’ basaa’ Bahasa Bali rahajeng semeng Bahasa Ambon salamat pagi Bahasa Dayak Ngaju Kalimantan salamat hanjewu Bahasa Lampung selamat tukuk Bahasa Dayak Ma’anyan Kalimantan salamat ka’ayat Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Selamat Datang Kamu hendak mengucapkan “selamat datang” kepada tamu dari luar daerahmu? Maka kamu bisa menggunakan salah satu kosakata bahasa di berbagai daerah berikut ini. Bahasa Sunda wilujeng sumping Bahasa Jawa sugeng rawuh Bahasa Bali om swastiastu Bahasa Papua onomi fakhai Bahasa Lampung selamat ratong Bahasa Makassar salama engka Bahasa Dayak Ngaju kopisanangan kinorikatan Kosakata Bahasa di Berbagai Daerah Untuk Apa Kabar Nah, kalau kosakata bahasa di berbagai daerah yang terakhir ini bisa kamu pakai saat hendak bertanya “apa kabar” kepada lawan bicaramu. Bahasa Sunda kumaha kabarna? Bahasa Cirebon Priben kabare? Bahasa Jawa Surabaya yok opo kabare rek? Bahasa Jawa Solo, Yogya piye kabare? Bahasa Betawi gimane kabarnye? Bahasa Dayak Banjar napa habar? Bahasa dayak Ngaju narai kabar? Bahasa Aceh neu na haba? Bahasa Sumbar ba a kabanyo? Bahasa Makasar apa kareba? Bahasa Bima NTB bune haba? Bahasa Nias hadia duria? Bahasa Kalsel kyapa habar pian? Demikian informasi yang bisa Mamikos sampaikan seputar kosakata bahasa di berbagai daerah yang sering digunakan. Sebagai alat untuk berkomunikasi, ada baiknya kamu mempelajari beragam bahasa yang ada di Indonesia. Selain untuk menambah ilmu pengetahuan, kamu juga bisa membantu untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, lho! Untuk kamu yang sedang bingung mencari tempat tinggal di dekat sekolah atau kampus idaman, kamu bisa install aplikasi Mamikos untuk mempermudahmu. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost dekat kampus UI Depok Kost dekat kampus UNINDRA Jakarta Selatan Kost dekat kampus UNDIP Semarang Kost dekat kampus UGM Yogyakarta Kost dekat kampus UNY Yogyakarta Kost dekat kampus UMY Yogyakarta Kost dekat kampus ITB Bandung Kost dekat kampus ITS Surabaya Kost dekat kampus Atma Jaya Jakarta Kost dekat kampus UNJ Jakarta Kost dekat kampus UBAYA Surabaya Kost dekat kampus UNPAD Dipatiukur Kost dekat kampus STAN Jakarta Kost dekat kampus IPB Bogor Kost dekat kampus UPI Bandung Kost dekat kampus UIN Jakarta Kost dekat kampus UIN Yogyakarta Kost dekat kampus UNAIR Surabaya Kost dekat kampus ITS Surabaya Kost dekat kampus UNESA Surabaya Kost dekat kampus UIN Surabaya Kost dekat kampus UNHAS Makassar Kost dekat kampus UKI Paulus Makassar Kost dekat kampus Universitas Muhammadiyah Makassar Kost dekat kampus Universitas Fajar Makassar Kost dekat kampus STMIK Dipanegara Makassar Kost dekat kampus lainnya…
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Waktu terasa begitu cepat berlalu, saat ini kita sedang menjalani bulan September 2019, di gereja-gereja mulai sibuk mempersiapkan perayaan Natal. Dalam waktu yang tidak lama lagi kita kembali merayakan Natal. Bagi umat Kristiani hari Natal merupakan saat istimewa yang dirayakan secara khusus, hari yang penuh keceriaan. Merayakan Natal merupakan peringatan akan penggenapan nubuat para nabi-nabi tentang lahirnya Juruselamat dunia yaitu Yesus Kristus. Di wilayah Nias, Natal dirayakan selama tiga hari berturut-turut, biasanya mulai tanggal 24-26 Desember setiap tahunnya, dan puncak perayaan itu pada malam pergantian tahun. Sudah menjadi kebiasaan bahwa pada tiga hari tersebut tidak ada orang yang sibuk keluar rumah untuk bekerja. Semua orang fokus pada perayaan Natal bersama keluarga, ada yang mengunjungi keluarga, kerabat dan ada yang mengikuti perayaan Natal di gereja. Dalam masa ini setiap orang Nias mengucapkan salam kepada seseorang atau dalam forum resmi dengan kalimat "Ya'ahowu Fanunu fandru". Bagi orang dari suku Nias, Natal adalah berkat howuhowu, yang datang dari Allah bagi manusia, maka patut dirayakan dengan "Fanunu Fandru" bukan berasal dari istilah Kristen atau Alkitab. Menurut P. Johannes M. Hmmerle, OFMCap, "Istilah Fanunu Fandru pada dasarnya bukan Kristiani karena istilah ini sudah dipakai oleh penduduk pulau Nias sebelum masuk agama Kristen. 200 tahun belum ada minyak tanah di Nias. Agak gelap di rumah. Tetapi sejak dulu setiap tahun setiap marga atau rumpun si sambua mo'ama berkumpul dan mengadakan Famoni empat hari lamanya. Famoni ini tidak berarti berpuasa, sebaliknya mereka makan enak. Tetapi mereka melakukan Famoni dalam arti tidak pergi ke ladang dan tidak bekerja. Lantas apa tujuan mereka? Empat hari lamanya mereka menuturkan asal usul mereka sampai jauh malam. Böröta gotari gotara, asal usul mereka, harus ditanam dalam hati generasi muda dan harus diperingati dan dirayakan setiap tahun. Inilah syarat mutlak bagi mereka supaya tradisi lisan tidak putus. Sebelumnya minyak kelapa sudah diisi dalam lampu kecil. Dan kalau lampu kecil ini dinyalakan di malam hari, hal ini mereka menyebut Fanunu Fandru. Sebagai orang Kristen kita sekarang sudah mempunyai Böröta Gotari Gotara yang baru."[1] Jadi istilah 'Fanunu Fandru' bukan istilah Kristen tetapi istilah yang diadopsi dari kebiasaan orang Nias pada saat menceritakan silsilah keluarga atau sejarah böröta gotari gotara. Menarik untuk di kaji mengapa orang dari suku Nias menyampaikan ucapan 'Selamat Natal' dengan menggunakan kalimat "ya'ahowu fanunu wanunu[2] fandru". Secara hurufiah kalimat tersebut terdiri dari tiga kata yaitu 'ya'ahowu' berarti 'selamat'; 'fanunu' berarti 'menyalakan'; dan 'fandru' yang berarti 'lampu'. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia secara leterlek maka tiga kata tersebut berarti "selamat menyalakan lampu". Meskipun demikian setiap kali orang Nias menggunakan sapaan atau salam "Ya'ahowu Fanunu Fandru", sapaan itu tidak dimaksudkan "selamat menyalakan lampu" tetapi semua orang Nias paham dengan sangat bahwa yang maksudkan dengan salam itu adalah "Selamat Natal". Makna dari ungkapan selamat Natal yaitu sebuah harapan agar pada hari Natal semua kita mengalami kasih dan damai sejahtera dari Tuhan. Ungkapan atau sapaan "Ya'ahowu Fanunu Fandru" tersebut sudah menjadi kebiasaan orangtua sejak jaman dulu, turun temurun menjadi kebiasaan bagi generasi ke generasi sampai saat ini. Bagi kita anak-anak orang Nias yang hidup di era milenial, yang mungkin tidak pernah melihat lampu minyak kelapa lagi, lampu teplok dan petromaks, tentu akan bertanya, apakah hubungan antara "menyalakan lampu" dengan Natal kelahiran Yesus Kristus? Sebagai seorang putera Nias, saya membahas topik ini secara khusus agar makna Natal yang diterima langsung dan dipahami oleh nenek moyang orang Nias dari para Zending, dapat dimengerti oleh generasi di era modern ini. Generasi milenial tidak dapat memahami konteks masyarakat Nias pada awal Injil masuk wilayah itu, karena situasi Nias kini telah jauh berbeda. Melalui tulisan ini, saya mengharapkan bisa menjembatani suatu gap yang terjadi akibat rentangan waktu, dan kemajuan atau perkembangan dibidang teknologi, pengetahuan, spiritualitas dan sosial budaya, antara generasi terdahulu dengan generasi milenial. Tulisan ini sekaligus mengusulkan istilah yang tepat untuk digunakan berhubungan dengan sapaan atau salam dalam konteks perayaan natal tanpa mengubah makna mula Perayaan Natal di pulau Nias seiring datangnya para missionaris dari Eropa. Kebiasaan merayakan Natal di Pulau Nias telah dimulai sejak masuknya para missionaris dari Jerman dan Injil diterima oleh penduduk setempat. Th. Van Den End dalam Ragi Carita 2001, menjelaskan bahwa "Injil masuk ke Nias melalui Misi Protestan pada tahun 1865 oleh penginjil Jerman, E. Ludwig Denninger dari Rheinische Missionsgesellschaft RMG pada tanggal 27 September 1865. Penerjemahan Alkitab dalam bahasa daerah Nias, seperti yang masih dipakai sekarang dilakukan oleh penginjil H. Sundermann, dengan bantuan Ama Mandranga dan beberapa orang Nias lainnya Injil Lukas, 1874; PB, 1891." Kemungkinan besar penerjemahan Alkitab versi bahasa Nias merupakan transmisi dari Alkitab berbahasa Jerman. Dari berita Injil yang diterima oleh penduduk setempat, penduduk Nias mendapat pemahaman mengenai kelahiran Sang Juruselamat dunia. Sebagaimana misi Yesus Kristus membawa keselamatan bagi dunia, hal itu merupakan kabar baik yang perlu disambut dengan sukacita. Manusia yang masih berada dalam kegelapan karena terikat oleh dosa, melalui Sang Juruselamat, Yesus Kristus memperoleh kelepasan. Bisa dikatakan bahwa perayaan Natal di daerah pulau Nias merupakan adopsi langsung dari kebiasaan perayaan natal ala yang yang diungkapkan oleh Johanes bahwa istilah "fanunu fandru" bukan istilah Kristen, memang tepat dan juga praktek menyalakan lampu fanunu fandru dengan bahan bakar minyak kelapa memang sudah kebiasaan masyarakat di pulau Nias sejak dahulu. Bagaimanapun juga, masyarakat Nias setiap malam harus menyalakan lampu di rumah masing-masing sebagai alat penerang, meski bukan acara khusus. Tidak bisa dipungkiri pula bahwa adanya peralihan inti dari kebiasaan orang Nias menceritakan silsilah keturunan böröta gotari gotara, dan diganti dengan pembacaan silsilah kelahiran Yesus Kristus berdasarkan Injil Lukas pada masa perayaan Natal. Alasan lain yang umumnya sering kita dengar jika membahas topik ini yaitu istilah "fanunu fandru" muncul karena adanya penyalaan lilin dalam setiap perayaan Natal, sebagai puncak acara dalam perayaan tersebut. Memang benar bahwa setiap perayaan Natal selalu disertai dengan penyalaan lilin Natal sebagai simbol terang yang hadir di tengah kegelapan. Hal ini menyerupai tindakan Allah menjadi manusia di dalam Yesus Kristus, untuk menerangi manusia yang berada dalam kegelapan. Namun kedua alasan tersebut bisa dikatakan sebagai asumsi yang dihubungkan dengan peristiwa Natal, karena istilah "fanunu fandru" tidak ada kaitannya dengan kelahiran fa'atumbu Yesus "Ya'ahowu Fanunu Fandru" untuk menyatakan "Selamat Natal", sebenarnya berkaitan langsung dengan perkembangan teknologi dan ekonomi. Pada saat ini pulau Nias merupakan salah satu daerah yang masih berada dalam kategori terbelakang atau tertinggal dalam hal kemajuan dalam berbagai aspek, jika dibandikan dengan wilayah lain di Indonesia . Bila situasi sekarang kita bandingkan dengan tahun 1865, waktu kedatangan para misionaris Jerman, tentu jauh lebih terbelakang lagi. Ketika mendengar kisah kehidupan orangtua dulu dari ayahnda D. Hulu / Ama Meli Hulu, yang pada saat ini sudah berumur 78 tahun, saya baru mengerti mengapa ungkapan "ya'ahowu fanunu fandru" dihubungkan dengan perayaan Natal. Sekitar 70-an tahun lalu, pada masa penjajahan Belanda dan selanjutnya oleh Jepang, pada malam hari rumah-rumah orang Nias gelap gulita. Bila ada lampu yang menyala di suatu rumah itu pasti lampu berbahan bakar minyak kelapa, sebab pada masa itu belum tersedia minyak tanah di daerah pulau Nias. Pada perkembangan setelah itu, orang Nias mengenal lampu teplok yang pakai cerobong kaca dengan bahan bakar minyak tanah. Selanjutnya masyarakat Nias mulai mengenal lampu petromaks. Di masa itu pun lampu petromaks hanya dimiliki oleh orang tertentu saja dan jarang dinyalakan karena bahan bakar minyak tanah yang sangat terbatas. Pada setiap hari perayaan Natal, biasanya bagi keluarga yang memiliki lampu petromaks di rumahnya, masing-masing membawanya ke gereja. Sehingga pada malam perayaan itu rumah ibadah gereja terang benerang, karena banyaknya lampu petromaks yang lampu petromaks merupakan pengalaman istimewa di tahun 1900-an, sebab merupakan peristiwa sekali dalam setahun, dan hanya dinyalakan pada saat perayaan Natal saja di gereja. Sampai pada waktu saya masih remaja, anak-anak sebaya saya dulu berbondong-bondong ke gereja pada saat perayaan di malam Natal untuk melihat dan bermain di bawah cahaya terang lampu petromaks. Dalam Kamus Li Niha, Apolonius Lase menjelaskan bahwa "Istilah Fanunu Fandru berkaitan erat dengan kebiasaan orang Nias sejak dahulu hingga sekarang bahwa pada saat Natal tersebut lampu - biasanya lampu petromaks dinyalakan hingga larut malam".[3] Pengalaman yang hanya bisa terjadi sekali setahun itu, merupakan hal yang unik dan istimewa pada masa itu. Perayaan Natal seolah identik dengan penyalaan lampu. Lampu petromaks yang menyala terang mirip cahaya lampu listrik, menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk berbondong-bondong, bersukacita merayakan Natal di bawah terangnya cahaya lampu petromaks. Dalam perayaan Natal ada dua benda sumber cahaya yang dinyalakan yaitu lampu petromaks dan lilin natal. Dua barang itu merupakan barang baru dan istimewa yang baru dikenal dan langka jaman itu khususnya di wilayah pulau generasi milenial yang telah mengalami kemajuan teknologi modern dengan menggunakan lampu listrik sebagai alat penerang, dua macam benda petromaks dan lilin merupakan benda biasa yang tidak terlalu penting. Tetapi pada jaman dulu meskipun lampu petromaks dan lilin tidak dianggap sebagai benda yang sakral namun dua benda itu merupakan simbol terang yang disambut pada perayaan Natal. Pada dasarnya semua orang menyukai terang, karena terang dapat menerangi kegelapan, kehadiran terang melenyapkan kegelapan. Demikian juga kelahiran Yesus Kristus sebagai terang dunia, yang melenyapkan kegelapan bagi manusia. Seperti dicatat dalam Injil Yohanes 812, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." Kelahiran Yesus Kristus disambut dengan sukacita karena mendatangkan kebahagiaan bagi orang yang percaya. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
bahasa nias selamat datang